MENTARI PAGI EDISI 608, SENIN 26 OKTOBER 2020
Oleh: Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas Mh Thamrin
26 Oct 2020
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (23/10/2020) ditutup menguat tipis sebesar (+0.40%) sehingga IHSG bertahan pada level 5112.188. Sebanyak tiga sektor mengalami pelemahan sementara sektor lainnya ditutup menguat.

Sektor Property, Real Estate, and Buiding Construction menjadi sektor paling unggul dalam perdagangan kemarin dengan penguatan tertinggi yakni sebesar (+3.66%) disusul dengan penguatan yang terjadi pada sektor Miscellaneous Industry yakni sebesar (+2.44%). Sementara, sektor Infrastructure, Utilities and Transportation mengalami ketertinggalan dengan pelemahan terparah sebesar (-1.18%). Sebanyak 11.107 milyar saham diperdagangkan sehingga mencatatkan nilai transaksi sebesar 8.356 triliun. Asing masih melakukan aksi jualnya dan menghasilkan Net Foreign Sell sebesar 45.69 triliun.

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat. Hal ini disebabkan oleh investor masih menunggu rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III pada 5 November 2020 nanti dan mencermati kondisi pemilu di AS. IHSG akan bergerak dengan rentang support-resistance 5085-5130. Sementara, jika dilihat dari sisi teknikalnya, Candlestick masih berada di atas gari Exponential Moving Average 14 (EMA14) dan belum terjadi breakout dengan Middle Bollinger Bands.

 

BERITA EKONOMI

Minggu Depan Libur Panjang, IHSG dkk Apa Kabar?

Pasar keuangan dalam negeri menguat tipis sepanjang pekan ini, stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS), realisasi investasi di dalam negeri, hingga isu resesi memberikan pengaruh ke pergerakan aset.

Libur panjang ini karena pada 29 Oktober 2020 bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu pemerintah memberlakukan kebijakan cuti bersama sejak 28 hingga 30 Oktober.

Oleh karena itu, pelaku pasar cenderung akan berhati-hati dalam 2 hari perdagangan. Sebab, saat libur panjang banyak isu yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar.

Perundingan antara Nancy Pelosi, Ketua DPR (House of Representatif) Amerika Serikat (AS) dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin memang terus berlangsung, tetapi sepertinya tidak akan cair pekan depan.

AS diprediksi akan lepas dari resesi dengan menunjukkan kebangkitan yang sensasional. Perekonomian Negeri Paman Sam di kuartal I-2020 mengalami kontraksi 5% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized), sementara di kuartal II nyungsep 31,4%.

Menurut HIMA AE, Melihat banyak faktor yang mempengaruhi pasar saat libur panjang, serta dua pekan mendatang, pelaku pasar sepertinya akan melakukan aksi wait and see dalam 2 hari perdagangan ke depan.

Amerika Serikat akan lepas dari jeratan resesi di kuartal III-2020. Tetapi, bukan berarti roda perekonomian sang Negara Adikuasa akan terus melaju kencang.

Malah pemulihan ekonomi diperkirakan akan mengalami pelambatan akibat stimulus fiskal yang tak kunjung cair. Apalagi melesatnya pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III-2020 terjadi akibat low base effect, dimana PDB di kuartal sebelumnya sangat rendah. Sehingga di kuartal IV-2020 PDB AS tidak akan membukukan pertumbuhan sebesar kuartal IV.

Kemudian, 2 pekan ke depan, pasar akan disibukkan dengan pilpres di AS serta rilis data PDB Indonesia, dimana resesi udah pasti, tetapi seberapa besar kontraksi ekonomi yang menjadi misteri.

Sumber : CNBC

 

REKOMENDASI SAHAM

Pada perdagangan Jum’at, 23 Oktober 2020 PT. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ditutup menguat sebesar +5,92% pada harga Rp 895. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Candle Long White Body yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator MA5, Parabolic SARStochastic dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir dapat dilihat bahwa pergerakan harga saham BSDE memantul di garis MA5. Hal ini mengindikasikan adanya potensi kuat untuk bullish. Begitu juga dengan indikator Parabolic SAR yang menunjukkan bahwa pergerakan harga saham BSDE dalam posisi tren bullish. Sama halnya dengan indikator Stochastic yang juga menunjukkan sinyal positif, dimana garis %K memotong %D dari bawah ke atas (golden cross).

Indikator-indikator di atas juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 950

Stop Loss        : Rp 870

 

(DISCLAIMER ON)


Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2020/10/26/mentari-pagi-edisi-608-senin-26-oktober-2020/